Selasa, 30 Agustus 2016

Sabtu, 28 Mei 2016

Akhlak

Oleh H. Luthfi H.
قال بعض البلغاء: الحَسن الخُلُق من نفسه فِي رَاحة, وَ الناس منهُ فِي سَلامة, والسيئ الخلُق الناس منهُ فِي بَلاء, وَهُو من نفسه فِي عَناء.
Berkata beberapa ahli Balaghah; bahwa akhlak yang baik adalah (sikap) yang memebuat diri yang bersangkutan tenang dan orang lain selamat atas (perbuatan tersebut).
Sementara akhlak yang buruk adalah (perbuatan) yang membuat manusia mendapat bala dan (pelaku) akhlak buruk itu sendiri sesungguhnya sedang sakit (jiwa).
أدب الدنيا و الدين. للماوَرْدي
(Dari Kitab Adab Dunia dan Agama, Al Mawardi)
Penggalan maqalah singkat di atas menggambarkan betapa persoalan akhlak dalam pandangan Islam tidak hanya menyangkut persoalan individu, orang per orang, namun juga berkait dengan persoalan orang lain dalam sebuah masyarakat.
Akhlak yang baik dan mulia, selain akan membahagiakan dan membuat tebang pelaku, juga akan memberikan keselamatan kepada orang lain. Dan sebaliknya, jika seseorang melakukan akhlak yang buruk atau tercela, kerugian bukan hanya dirasakan oleh pelaku, namun orang lain atau masyarakat –yang bukan pelaku– akan menerima bala (musibah) dari perilaku buruk tersebut.
Al Qur’an menyebut akhlak buruk, yang ekskalasi keburukannya kepada komunitas, dengan istilah Al faahish (perbuatan keji). Sebagaimana Firman Allah;
(وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ)
“Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” [Surat Ali Imran 135]
Sebagai contoh akhlak buruk al Faahisy adalah perbuatan Zina. Mendekati perbuatan ini saja seorang muslim dilarang, apalagi melakukannya. Dan tindakan demikian adalah seburuk-buruknya perilaku.
(وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا)
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” [Surat Al-Isra’ 32]
Karenanya, yang penting jadi pemahanan dan perhatian kita adalah solusi bagi persoalan akhlak bukan sekedar nasehat, ceramah yang dilakukan oleh individu pengemban dakwah.
Justru Sistem dan Negara adalah yang paling efektif dan bertanggung jawab untuk menumbuhsuburkan akhlak yang baik, sekaligus memberantas akhlak yang buruk.
Sebab rahasianya adalah, bahwa akhlak buruk dan manusia yang sakit jiwa, terlahir dari sistem yang buruk seperti sistem Demokrasi atau Sistem Sosialis Komunis. Sementara manusia yang agung dan mulia terlahir dari sistem dan masyarakat yang mulia, Khilafah Islamiyyah ‘ala Minhaj Nubuwwah. []
Sumber : 
https://hizbut-tahrir.or.id/2016/05/22/akhlak/

Selasa, 17 Mei 2016



KONSEP PEMBELAJARAN BERBASIS WEB

(E-LEARNING)



A.    Pembelajaran Berbasis WEB
            Menurut Wikipedia, pengertian pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
            Berbeda dengan pembelajaran, World Wide Web atau WWW atau juga dikenal dengan WEB adalah salah satu layanan yang didapat oleh pemakai computer yang terhubung ke internet. Web ini menyediakan informasi bagi pemakai computer yang terhubung ke internet dari sekedar informasi “sampah” atau informasi yang tidak berguna sama sekali sampai informasi yang serius; dari informasi yang gratisan sampai informasi yang komersial. Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).
            Web merupakan salah satu teknologi internet yang telah berkembang sejak lama dan paling umum dipakai dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan jarak jauh. Website merupakan kumpulan dari halaman-halaman web, gambar-gambar, video, atau bahan digital lain yang disimpan dalam web server dan dapat diakses melalui internet (http://en.wikipedia.org/ wiki/website).
            Jadi, pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajara yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis webatau yang dikenal juga dengan “web based learning” merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning).

B.     Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis WEB

Bagi para pengajar, internet bermanfaat dalam mengembangkan profesinya, karena dengan internet dapat:
(a) meningkatkan pengetahuan,
(b) berbagi sumber diantara rekan sejawat,
(c) bekerjasama dengan pengajar di luar negeri,
(d) kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung,
(e) mengatur komunikasi secara teratur, dan
(f) berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional (Rechdalle:                            2005).
Para pengajar juga dapat memanfaatkan internet sebagai sumber bahan mengajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus online dengan metodologi baru, mengakses materi pelajaran yang cocok untuk siswanya, serta dapat menyampaikan ide-idenya. Sedangkan peserta didik juga dapat menggunakan internet untuk belajar sendiri secara cepat, sehingga akan meningkatkan dan memperluas pengetahuan, belajar berinteraksi, dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian.
WEB bisa dijadikan sarana dalam proses belajar mengajar jika dirancang dengan baik dan tepat. Karena dari web, kita bisa merasakan pembelajaran yang menyanangkan, memiliki unsur interaktivitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat lebih banyak materi pelajaran, serta mengurangi biaya-biaya operasional yang biasanya dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.

C.     Memilih Metode Pembelajaran Berbasis WEB
Terdapat dua langkah yang harus dilakukkan untuk menentukan metode pembelajaran berbasis web jenis apa yang cocok diterapkan dalam suatu kondisi pembelajaran.
Langkah pertama adalah menentukan terlebih dahulu tipe pembelajaran yang akan disampaikan. Analisis kebutuhan dilakukkan pada langkah ini, untuk menentukan ranah mana yang akan disentuh dalam oleh proses pembelajaran ini, apakah kognitif, psikomotorik atau afektif.
Dalam pembelajaran berbasis web untuk mengelompokkan tujuan pembelajaran  atau pelatihan sehingga mengembangkan program dapat mengetahui jenis jenis kemampuan kognitif yang masing-masingnya membutuhkan penyampaian informasi, latihan dan penilaian yang berbeda.
Langkah kedua dari pemilihan proses pembelajaran, adalah memilih tipe pembelajaran berbasis web yang paling tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Untuk mulai memilih tipe pembelajaran berbasis web mana yang paling tepat, pertama tentukan ranah pembelajaran yang paling mempresentasikan tujuan, yaitu kognitif, psikomotor atau afektif (Rusman, 2013).
Sebagai media pembelajaran pada umumnya, pembelajaran berbasis web pun memiliki berbagai kelebihan kekurangan.

D.    Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis WEB
1.      Kelebihan Pemebelajaran Berbasis WEB.
Kelebihan pembelajaran berbasis web antara lain adalah sebagai berikut:
a.       Memungkinkan setiap orang dimanapun, kapanpun, untuk mempelajari apapun.
b.      Pebelajar dapat belajar sesuai dengan karakteristik dan langkahnya dirinya sendiri              karena pembelajaran berbasis web membuat pembelajaran menjadi bersifat              individual.
c.       Kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga pebelajar dapat mengakses                  informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar lingkungan belajar.
d.      Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pebelajar yang tidak memiliki cukup waktu untuk belajar.
e.       Dapat mendorong pebelajar untuk lebih aktif dan mandiri di dalam belajar
f.       Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya             materi pembelajaran.
g.      Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan.
h.      Isi dan materi pelajaran dapat di-update dengan mudah.

2.      Kekurangan Pembelajaran Berbasis WEB
Sedangkan untuk kekurangan pembelajaran berbasis web antara lain adalah sebagai berikut:
a.    Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemndirian dan motivasi pembelajar.
b.    Akses untuk mengikuti pembelajaran untuk dengan menggunakan web seringkali menjadi masalah bagi pembelajar.
c.    Pebelajar dapat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak bisa mengakses informasi, dikarenakan tidak terdapatnya peralatan yang memadai dan bandwidth yang cukup.
d.   Dibutuhkan panduan bagi pebelajar untuk mencari informasi yang elevan, karena informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam.
e.    Dengan menggunkan pembelajaran berbasis web, pebelajar terkadang merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dala fasilitas (Rusman;295).

E.     Metode Blended Learning dalam Pembelajaran Berbasis WEB

 Blanded Learning adalah proses mempersatukan beragam metode belajar yang dapat dicapai dengan penggambungan sumber-sumber virtual dan fisik. Blended Learning merupakan sebuah kombinasi dari pendekatan di dalam pembelajaran. Sehingga dapat dinyatakan bahwa blended Learning adalah metode belajar yang menggabungkan dua atau lebih metode pendekatan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran tersebut. Salah satu contohnya adalah kombinasi pembelajaran berbasis web dan penggunaan metode tatap muka yang dilakukan secara bersamaan di dalam pembelajaran. Istilah Blended Learning juga dikenal dengan sebutan hybrid learning dan mixed learning.
Metode blended Learning memberikan kesempatan bagi peserta pembelajaran online, salah satunya untuk bertatap muka. Metode blended yang demikian banyak diterapkan utamanya ketika kompetensi yang hendak dicapai adalah keterampilan (psikomotorik) tertentu. Metode ini juga memberikan rasa keterikatan pembelajar apa yang sedang dipelajarinya. Walaupum online learning memberikan memberikan kemudahan bagi para pelajar untuk mengikuti pembelajaran di mana saja, pembelajar, sebagai manusia, tetap memiliki keinginan untuk berada dalam komunitas (dalam hal ini komunitas belajar) yang sesungguhnya, dan hal ini dipandang penting dalam pembelajaran. Selain itu sosok mengajar walau tidak dominan seperti dalam paradigma mengajar, tetap diperlukan untuk pembinaan perilaku atau sikap yang berorientasi pada norma masyarakat (Rusman, 2013).
Blended Blended e-Learning berisi tatap muka, dimana beririsan dengan blended e-learning. pada blended e-learning terdapat pembelajaran berbasis komputer yang berisikan dengan pembelajaran online. Dalam pembelajaran online terdapat pembelajaran berasis internet yang di dalamnya ada pembelajaran berbasis web. Diskripsi tersebut disimpulkan bahwa dalam Blended Blended e-Learning terdapat tatap muka yang beririsan dengan blended e-learning dimana blended e-learning beserta komponen-komponennya yang berbasis komputer dan pembelajaran online berbasis web internet untuk pembelajaran. 
Berdasarkan komponen yang ada dalam Blended Blended e-Learning  maka teori belajar yang mendasari moder pembelajaran tersebut adalah teori belajar Konstruktivisme (individual learning) dari Piaget, kognotif dari Bruner Gagne dan Blooms dal lingkungan belajar sosial atau Social Constructivisit (collaborativ learning) dari Vygtsky.
Karakteristik teori belajar konstruktivisme (individual learning) untuk blended e-learning (Hasibuan, 2006:4) adalah sebagai berikut.
1.      Active learners
2.      Learners construc their knoledge
3.      Subjective, dynamic and expanding
4.      Processing and understanding of information
5.      Leaner has his own learning.

F.      Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis WEB
                   1.      Interaksi
Interaksi berarti kapasitas komunikasi dengan orang lain yamg teryarik pda topic yang sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama. Dalam lingkungan belajar, interaksi berarti kapasitas berbicara baik antarpeserta, maupun antara peserta dengan instruktur. Interaksi membedakan antara pembelajaran berbasis web dengan pembelajaran berbasis computer, hal ini berrati bahwa mereka yang terlibat dalam pembelajaran berbasis web tidak berkomunikasi dengan mesin, melainkan dengan orang lain yang kemungkinan tidak berada pada lokasi bahkan waktu yang sama.

                  2.      Ketergunaan
Ketergunaan yang dimaksud disini adalah bagaimana siswa mudah menggunakan web. Terdapat dua elemen penting dalam prinsip ketergunaan ini, yaitu konsistensi dan kesederhanaan. Intinya adalah bagaimana pengembang pembelajaran berbasis web ini menciptakan lingkungan belajar yang konsisten dan sederhana, sehingga siswa tidak mengalami kesulitan baik daam proses  pembelajaran maupun navigasi konten (materi dan aktififtas belajar lain).

                  3.      Relevansi
Relevansi diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan. Setiap informasi dalam web hendaknya dibuat sangat spesifik untuk meningkatkan pemahaman pembelajar dan menghindari bias. Meningkatkan konten yang relevan dalam konteks yang tepat pada waktu yang tepat adalah bentuk seni tersendiri, dan sedikit pengembangan e-learning yang berhasil melakukan kombinasi ini. Hal ini melibatkan aspek keefektifan desain konten serta kedinamisan pencarian dan penempatan konten (materi). 

G.     Pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran
                Internet sebagai media pembelajaran mempunyai manfaat baik bagi siswa. Manfaat internet bagi siswa, diantaranya :
  1. Mempermudah komunikasi dengan semua orang untuk bertukar pikiran dan berdiskusi dalam suatu website.
  2. Menjadi sarana penjawab semua pertanyaan para pelajar yang belum bisa mereka temukan jawabannya.
  3. Menemukan teman-teman dari negara-negara luar yang bisa membantu mereka dalam kehidupan sosial dan bisa menjadi tempat bertukar pengalaman dalam hal pendidikan maupun dalam hal lainnya.
  4. Menambah wawasan tentang segala macam pengetahuan tentang dunia luar.
            Internet tidak hanya memberikan manfaat bagi para pelajar, melainkan juga kepada para guru. Manfaat internet bagi para guru, diantaranya :
  1. Menjadi sumber untuk menambah bahan pelajaran.
  2. Bertukar informasi dengan guru-guru yang lain di berbagai belahan dunia yang lebih berpengalaman.
  3. Menambah wawasan pelajaran sesuai dengan perkembangan zaman.
  4. Mengikuti teknologi dan segala perkembangan zaman yang terjadi.
  5. Menjadi tempat pembelajaran agar bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan murid-muridnya.
H.     Internet Sebagai Sumber Belajar
            Proses Belajar adalah proses untuk merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu. Makadidalam belajar terdapat informasi informasi (pengetahuan) yang harus diberikan kepada peserta didik. Untuk memperoleh informasi harus dicari dari sumber sumber informasi. Salahsatu sumber informasi adalah intrernet. Internet adalah pusat informasi yang multi bidang.Semua aspek kehidupan baik yang berdampak positif maupun negative dapat diakses dandiperoleh dari internet. Oleh karena itu dalam pemanfaatan internet kita harus memiliki filterkeimananan serta moralitas yang baik untuk menyeleksi informasi yang akan kita peroleh.Beberapa manfaat internet untuk kepentingan pembelajaran adalah :
Pertama : Pengembangan Profesional:
(a) meningkatkan pengetahuan;
(b) berbagi sumber informasidiantara rekan sejawat/ sedepartemen;
(c) Berkomunikasi keseluruh belahan dunia;
(d) kesempatan untuk menerbitkan /mengumumkan secara langsung;
(e) mengatur komunikasisecara teratur; dan
(f) berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik local maupuninternasional.

                Kedua: Sumber Belajar/Pusat Informasi:
(a) informesi media dan metodologipembelajaran;
(b) bahan baku & bahan ajar untuk segala bidang pelajaran;
(c) akses informasiIPTEK; dan
(d) bahan pustaka/referensi.
                Ketiga: Belajar sendiri secara cepat:
(a) meningkatkanpengetahuan;
(b) belajar berinteraktif; dan
(c) mengembangkan kemampuan di bidangpenelitian.

                Keempat: Menambah wawasan, pergaulan, pengetahuan, pengembangan karier:
(a) meningkatkan komunikasi dengan seluruh masyarakat lain;
(b) meningkatkan kepekaan akanpermasalahan yang ada diseluruh dunia;
(c) informasi beasiswa, lowongan pekerjaan, pelatihan;dan
(d) hiburan dan sebagainya

I.        Interaksi Tatap Muka

            Sekalipun teknologi web memungkinkan pembelajaran virtual secara penuh, namun kesempatan itu tidak dipilih, interaksi satu sama lain untuk dapat berkomunikasi langsung secara tatap muka masih dibutuhkan. Ada tiga alasan mengapa forum tatap muka masih di butuhkan.
1.      Perlunya forum untuk menjelaskan maksud dan mekanisme belajar yang akan dilalui bersama secara langsung dengan semua peserta didik.
2.      Perlunya memberi pemahaman sekaligus pengalaman belajar, dengan mengerjakan tugas secara kelompok dan kolaboratif pada setiap peserta didik.
3.      Perlunya pemberian pelatihan secukupnya dalam menggunakan komputer yang akan digunakan sebagai media komunikasi berbasis web kepada setiap peserta didik
Sejarah teknologi informasi tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Di Amerika, TI mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET), (Nerds 2.0.1). demikian halnya di indonesia, TI mulai tumbuh dilingkungan akademis, seperti di ITB,UPI dan UI
Adanya TI atau internet membuka informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Adanya jaringan TI atau internet memungkinkan seseorang di indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Seerikat.
Aplikasi telnet (seperti pada aplikasi hytelnet) atau melalui web browser (Netscape dan internet explorer). Sudah banyak cerita tentang pertolongan internet dalam penelitian pendidikan, yaitu tugas akhir. Tukar-menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui internet.tanpa internet banyak tugas akhir, tesis, dan disertasi yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan. Bagi Indonesia, manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan.

J.        Teknologi Pendukung E-Learning

            Dalam praktikkanya, E-Learning mebutuhkan bantuan teknologi. Karena itu dikenal dengan istilah computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan computer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama computer. Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun, pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu ; technology based learning ini prinsipnya terdiri dari Audio Information Technologies(radio, audio, tape, voice mail, telephone) dan  Video Information Technologies ( video text, video tape dan video messanging). Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information technologies (bulletin board, internet, e-mail, tele-collaboration).  

K.      Pengembangan Model E-Learning

            Pendapat Haughey (Rusman, 2007) tentang pengembangan e-learning adalah ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web centric course, dan web echanced course.
-          Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain, model ini menggunakan sistem jarak jauh.
-          Web centric course adalah penggunaan internet dengan memadukan antara jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampaikan melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini, dosen bisa memberikan petunjuk kepada mahasiswa untuk mempelajari materi perkuliahan melalui web yang telah dibuatnya. Mahasiswa juga dibeerikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan.
-          Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan dikelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara mahasiswa dengan dosen, sesama mahasiswa.

L.       Kelebihan dan Kekurangan e-Learning

            Petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan terbuka dan pembelajaran jarak jauh, antara lain;
1.    Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta didik dapaat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regulir atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
2.    Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya dapat saling menilai seberapa jauh bahan ajar dipelajari
3.    Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan, mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
4.    Bila peserta didik memerlikan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.
5.    baik pendidik maupun peserta didik dapat melkukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti  dengan jumlah peserta yang banyak
6.    berubahnya peran peserta didik dari yang pasif menjadi aktif dan lebuh mandiri.
7.    relatif lebih efisien, misalnya bagi mereka yang tinggal jau dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional.

     Kekurangan e-learning, berbagai kritik (Bullen, 2001, Beam, 1997), antara lain;
1.    kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan antara sesama peserta didik itu sendiri. Kurangnya interksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses pembelajaran.
2.    kecendrungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
3.    proses pembelajaran cenderung kearah pelatihan dari pada pendidikan.
4.    berubahnya peran pendidik dari semula menguasai semua teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT/medium komputer.
5.    peserta didik yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi cenderung gagal.
6.    tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
7.    kurangnya tenaga yang mengeetahui dan memiliki keterampilan mengoperasikan internet.
8.    kurangnya personal dalam hal penguasaan bahasa pemrograman komputer.

Sumber Rujukan :
berbasistik.blogspot.co.id/2015/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Rusman. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi INformasi dan Komunikasi. Depok :
       PT.RAJAGRAFINDO UTAMA


THE END